Wahai orang yang lembut hatinya,
Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni
surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi
embun pagi.
Salam hangat sehangat sinar mentari waktu
dhuha. Salam suci sesuci air telaga
Kautsar yang jika
direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam
penghormatan,
kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam
segala
musim dan peristiwa.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Entah dari mana aku
mulai dan menyusun kata-kata untuk
mengungkapkan segala
sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada.
Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin
membesar di
dalam dada terus memaksanya dan aku tiada
mampu menahannya. Aku
sebenarnya merasa tiada pantas
mencintaimu tapi apa yang bisa dibuat oleh
makhluk
seperti diriku.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Dalam hatiku,
keinginanku sekarang ini adalah "aku ingin menjadi yang halal bagimu,
yang bisa kau seka air
matanya, kau belai rambutnya dan kau kecup keningnya."
Aku
tiada berani berharap lebih dari itu.
Wahai orang yang lembut hatinya,
Apakah aku salah
menulis ini semua? Segala yang saat ini menderu di
dalam
dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku selalu
kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas
cahaya kasih
sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta
pada seseorang sekuat rasa
cintaku pada dirimu. Jika ada yang bernuansa dosa
semoga Allah mengampuninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar